Declutter Sebelum Liburan: 6 Hal yang Harus Dibersihkan Minimalis

11

Musim liburan identik dengan arus masuk: hadiah, suguhan, dan dekorasi menumpuk di rumah. Sebelum serbuan barang baru datang, kaum minimalis mengambil langkah pencegahan: merapikan. Prinsipnya sederhana: setiap barang yang masuk, harus ada yang keluar. Ini bukan hanya tentang kerapian; ini tentang mencegah kewalahan dan menciptakan ruang untuk kesenangan sejati. Berikut enam kategori yang selalu dibahas oleh penyelenggara profesional sebelum perayaan dimulai.

Mainan Kebesaran

Anak-anak mengumpulkan mainan dengan cepat, dan menyimpan semuanya belum tentu bermanfaat. Terlalu banyak pilihan dapat menyebabkan kelebihan sensorik, sehingga mengurangi interaksi dengan mainan yang memiliki mereka miliki. Jamie Hord, pendiri Horderly Professional Organizing, menyarankan merotasi mainan untuk mempertahankan minat.
Kriterianya sederhana: barang rusak, ada bagian yang hilang, atau barang yang sudah berbulan-bulan tidak terpakai harus disumbangkan. Hal ini mengajarkan anak-anak tentang intensionalitas dan rasa syukur—menikmati pemberian baru sambil melepaskan yang lama.

Pakaian yang Belum Dipakai

Lemari pakaian yang berantakan adalah sumber stres yang umum, terutama selama liburan ketika perencanaan pakaian seharusnya menyenangkan. Ashley Hines, pendiri Thee Tailored Life, merekomendasikan untuk melepas pakaian yang sudah tidak muat lagi, sudah usang, atau tidak dipakai lagi.
Ini menciptakan ruang untuk barang-barang baru dan memastikan Anda melihat apa yang sebenarnya Anda miliki untuk acara-acara khusus. Menyumbangkan barang-barang yang tidak diinginkan memfasilitasi awal yang baru di tahun baru.

Dekorasi Liburan Tanggal

Dekorasi liburan cenderung menumpuk seiring waktu, sering kali terlupakan di penyimpanan. Sebelum menambahkan lebih banyak, nilailah apa yang benar-benar Anda sukai. MaryJo Monroe, pemilik reSPACed, menyarankan untuk bertanya pada diri sendiri apakah Anda menggunakan suatu item tahun ini atau berencana menggunakannya di masa depan.
Jika terasa lelah, tidak sesuai dengan gaya Anda, atau selalu tertinggal di tempat sampah, inilah saatnya untuk menyumbangkan atau membuangnya. Prinsip yang sama berlaku untuk kartu Natal: simpan beberapa kartu yang bermakna, tetapi buang sisanya untuk menghindari kekacauan yang tidak perlu.

Seprai usang

Seprai dan handuk akan rusak seiring berjalannya waktu, menjadi tipis atau ternoda. Sebelum liburan, periksa tepian yang berjumbai, perubahan warna, atau apa pun yang tidak ingin Anda tawarkan kepada tamu. Sumbangkan barang-barang yang dapat digunakan dan secara bertanggung jawab mendaur ulang atau menggunakan kembali barang-barang yang tidak dapat diperbaiki lagi.

Kertas Berlebihan

Natal pasti membawa lebih banyak kertas yang berantakan: tagihan, kwitansi, manual, dan kartu. Kaum minimalis mengatasi hal ini secara langsung. Menghapus dokumen lama akan mengurangi kekacauan dan menciptakan suasana yang terorganisir untuk musim ini. Masuknya surat liburan menjadikannya semakin penting untuk meminimalkan tumpukan yang ada.

Lilin yang Tidak Diinginkan

Lilin adalah hadiah yang populer, namun tidak semua aroma diciptakan sama. Jika Anda tidak menyukai wangi lilin atau hampir habis terbakar, buang saja. Monroe menjelaskan bahwa menyimpan wewangian yang tidak diinginkan akan membuat rumah Anda berantakan dan mengurangi kenikmatan wewangian baru.

Pada akhirnya, merapikan barang-barang sebelum liburan bukanlah tentang kekurangan; ini tentang kesengajaan. Dengan memberikan ruang untuk kepemilikan baru, Anda memastikan bahwa kepemilikan tersebut membawa kegembiraan dan bukannya menambah rasa kewalahan. Pendekatan minimalis terhadap liburan berarti menikmati apa yang Anda miliki—dan menyambut apa yang benar-benar Anda butuhkan.